MAKASSAR – Arus dukungan dari civitas akademika non-senat Universitas Hasanuddin (Unhas) mayoritas mengarah ke Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K)., M.MedEd (prof Budu).
Hal ini dua bulan menjelang tahap penentuan di Majelis Wali Amanat (MWA) pada Januari 2026 mendatang.
Sejumlah dosen dan mahasiswa berharap MWA menangkap aspirasi lapangan yang, menurut mereka, belum sepenuhnya tercermin dalam hasil penyaringan Senat Akademik terkait tiga besar Calon Rektor.
“Mayoritas Senat Akademik (SA) kurang mencerminkan suara dosen biasa” ujar seorang dosen Unhas yang meminta identitasnya dirahasiakan sebagaimana dilanjir Nusantara Voices pada Rabu, 5 Nocember 2025.
Sinyal harapan ini sejalan dengan survei YLKP terhadap dosen Unhas yang menempatkan Prof Budu di posisi teratas dengan 61,8%, jauh di atas petahana Prof Jamaluddin Jompa (25,9%).
Peta dukungan disebut merata lintas rumpun, menonjol di Kedokteran, Farmasi, Keperawatan, dan Ilmu Sosial-Politik.
Dari kalangan mahasiswa, survei Menit Indonesia (1–10 Oktober 2025; n=200) juga menggambarkan Prof Budu unggul 45%, disusul Dr. Zulfajri Basri 22% dan Prof Jamaluddin Jompa 15%.
“Prof Budu bersahaja, kami harap Prof Budu yang terpilih,” kata perwakilan mahasiswa yang diwawancarai terpisah.
Pada tahap penyaringan Senat Akademik (3 November 2025) Prof Jamaluddin Jompa unggul telak 74 suara, diikuti Prof Budu 18 suara, dan Prof Sukardi Weda 1 suara.
Tiga nama ini kini melaju ke MWA, yang akan menjadi penentu akhir untuk periode 2026–2030.
Berbagai komenter di media sosial (IG) juga berharap Prof Budu yang dipilih oleh pemilik suara MWA.
Di tengah dinamika Pilrek, beberapa dosen yang dihubungi oleh redaksi memberikan informasi terkait integritas tata kelola kampus.
“Unhas sebenarnya banyak kasus yang tidak heboh di media dalam hal pelanggaran integritas seperti temuan red flag publikasi, kurangnya fasilitas laboratorium dan ruang kelas buat mahasiswa, isu gaya hidup mewah yang bermain golf pimpinan, hingga tender tidak sesuai spesifikasi yang sedang bergulir di pengadilan,” ungkap seorang dosen lain.
Dalam beberapa pekan terakhir, pemberitaan media pun menyoroti gugatan CV Solusi Klik soal tender Revitalisasi Jaringan Komputer Lokal Kampus Tamalanrea di PN Makassar No. 440/Pdt.G/2025/PN Mks, sementara pihak Unhas menegaskan bahwa proses tender sudah transparan yang telah dimenangkan oleh PT Hadin ITE Solutions (Perusahaan milik UNHAS).
